“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kalian (berbuat) yang terbaik. Di mana saja kalian berada pasti Allah akan mengumpulkanmu semua (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” {QS. Al-Baqarah:148}
Fastabiqul khairat adalah berlomba-lomba dalam kebaikan dengan tujuan untuk mendapatkan ridho dari Allah. Maka haruslah niat saat melakukan sesuatu itu karena Allah bukan karena tujuan lain. Begitu pula saat melihat orang-orang yang lebih baik dari kita, bukan karena ingin menjadi lebih baik dari mereka makanya kita beribadah, bukan karena ingin mengalahkan mereka lantas kita semangat dalam dakwah. Tapi haruslah semua itu kita lakukan bersih hanya karena mengharap ridho Allah. Maka sebenarnya tujuan ingin menjadi lebih baik dari orang lain adalah hal yang salah dan berakibat fatal, karena tidak lagi melakukan ibadah karena Allah, tidak lagi berdakwah karena Allah, tidak beramal karena Allah melainkan karena orang lain itu.
Kemudian apa gunanya Allah perlihatkan pada kita orang-orang yang luar biasa ini? Untuk apa Allah ciptakan perasaan ingin bersaing itu pada manusia? Maka jadikanlah itu sebagai motivasi sementara, sebagai dorongan, “lihatlah si fulan bersemangat dalam dakwah, kenapa kamu diam saja? Ayolah bangun dari malas mu.” Tapi jangan jadikan mereka sebagai alasan kita berbuat. Allah sayang pada kita, maka Allah perlihatkan orang-orang yang luar biasa agar kita terdorong pula untuk melakukan yang terbaik untuk Allah, agar Allah melayakkan kita mendapat keridhoan-Nya.
Ingat, ketika melihat orang yang lebih baik dari kita dan muncul rasa persaingan, hanya menjadi motivasi sementara bukan tujuan utama. Karena kalau kita jadikan itu sebagai tujuan utama, maka apabila orang itu malas, kita akan menurun pula semangatnya? Apabila orang itu tidak ada, maka akan berhenti pula ibadah dan dakwah kita? Bagaimana jika kita bertemu dengan orang yang terlihat ‘biasa saja’ dibandingkan kita? Bukankah akan timbul perasaan ‘setidaknya aku lebih baik dari padanya’? Lalu tidak mau mengingatkan orang lain karena takut tersaingi dan takut orang yang diingatkan itu lebih baik daripada kita? Tapi bukankah ‘sampaikanlah walau hanya satu ayat’? Lihatlah betapa niat dan tujuan yang salah itu akan berakibat fatal. Jadi, luruskanlah kembali niatan ketika berlomba-lomba dalam kebaikan, yaitu semata hanya untuk mengharap ridho dari Allah
sumber : https://slsblry.wordpress.com/2012/11/04/fastabiqul-khairat/
Kemudian apa gunanya Allah perlihatkan pada kita orang-orang yang luar biasa ini? Untuk apa Allah ciptakan perasaan ingin bersaing itu pada manusia? Maka jadikanlah itu sebagai motivasi sementara, sebagai dorongan, “lihatlah si fulan bersemangat dalam dakwah, kenapa kamu diam saja? Ayolah bangun dari malas mu.” Tapi jangan jadikan mereka sebagai alasan kita berbuat. Allah sayang pada kita, maka Allah perlihatkan orang-orang yang luar biasa agar kita terdorong pula untuk melakukan yang terbaik untuk Allah, agar Allah melayakkan kita mendapat keridhoan-Nya.
Ingat, ketika melihat orang yang lebih baik dari kita dan muncul rasa persaingan, hanya menjadi motivasi sementara bukan tujuan utama. Karena kalau kita jadikan itu sebagai tujuan utama, maka apabila orang itu malas, kita akan menurun pula semangatnya? Apabila orang itu tidak ada, maka akan berhenti pula ibadah dan dakwah kita? Bagaimana jika kita bertemu dengan orang yang terlihat ‘biasa saja’ dibandingkan kita? Bukankah akan timbul perasaan ‘setidaknya aku lebih baik dari padanya’? Lalu tidak mau mengingatkan orang lain karena takut tersaingi dan takut orang yang diingatkan itu lebih baik daripada kita? Tapi bukankah ‘sampaikanlah walau hanya satu ayat’? Lihatlah betapa niat dan tujuan yang salah itu akan berakibat fatal. Jadi, luruskanlah kembali niatan ketika berlomba-lomba dalam kebaikan, yaitu semata hanya untuk mengharap ridho dari Allah
sumber : https://slsblry.wordpress.com/2012/11/04/fastabiqul-khairat/
Comments
Post a Comment